Penyakit HIV/AIDS paling ditakuti di dunia, semua orang takut tertular,
dan tak sedikit penderitanya kini dikucilkan masyarakat, maka tak heran
kalau usaha menghentikan penyebaran penyakit ini terus diusahakan.
Selain menemukan obatnya, gaya hiduppun dirubah agar orang tak tersentuh
penyakit yang menghilangkan daya kekebalan seseorang sehingga mudah
diserang berbagai penyakit. Tanpa banyak omong Zimbabwe, negara tanpa
lautan, yang dikelilingi Afrika Selatan, Botswana, Zambia, dan Mozambik,
di Afrika itu, telah menemukan cara mangkus menghentikan penyebaran
HIV/AIDS tersebut.
Semua orang sudah tahu yang bisa menyebabkan penyakit itu antara lain
jarum suntik yang sering dipakai bersama-sama para penggemar narkoba dan
hubungan seksual tidak aman. Dan penyebaran ini di Indonesia pun tak
bisa dicegah, bahkan penderita HIV/AIDS di Indonesia semakin meningkat.
Inilah yang dilakukan oleh Zimbabwe agar HIV/AIDS ini tidak terus
menyebar. Menurut seorang politisi negeri landlock ini, kaum wanita
negeri ini mesti dipaksa supaya manja (mandi jarang) dan tampil jelek,
tidak berpakaian mencolok, kalau perlu mencukur botak kepala mereka,
supaya kaum lelaki haus seks di negeri itu tak tertarik mendekati
mereka. Ini diharapkan bakal mencegah penyebaran HIV/AIDS
.
Senator Morgan Femai seperti dilaporkan Daily Mail, koran yang terbit di
London, Inggris, dalam sebuah sidang parlemen menjelaskan dia yakin
cara ini mangkus menghentikan penyebaran penyakit yang mematikan itu.
Dengan cara ini, menurutnya, lelaki negeri itu bakal sulit menemukan
wanita yang bisa membangunkan syahwat mereka.
Menurut politisi itu, aturan ini harus diundangkan agar kaum perempuan
tidak tampil menor sehingga tak menarik kaum lelaki yang bak ayam jago
yang doyan babon tersebut, selalu 'gegares' kalau melihat cewek menor,
tulis situs New Zimbabwe yang menjadi sumber penulisan koran Barat itu.
Senator Morgan Femai berasal dari partai oposisi di negara yang dipimpin
Presiden Robert Mugabe itu, berbicara lantang di parlemen tentang ide
anehnya itu. Dia tak mengada-ngada, karena di negari ini ada sekte
Kristen yang punya kebiasaan kaum perempuannya mencukur licin kepala
mereka.
Dikatakannya: "Apa yang saya usul tak muluk-muluk, jadi perlu
diperhatikan pemerintah. Sekte Apostolik sudah melakukan praktek ini.
"Mereka juga tidak mandi, ini alasannya saya memajukan usul ini."
Senator Femai, anggota partai oposisi Gerakan Peeubahan Demokrasi itu,
menyampaikan usul ini di hadapan politisi negeri itu pekan lalu.
Zimbabwe memang didera krisis HIV/AIDS dalam beberapa dasa warsa
terakhir. Sebenyak 14 persen penduduk kena penyakit ini yang dipercayai
karena hubungan seksual.
Telaah yang dilakukan baru-baru ini memang menyarankan agar pemerintah mengurangi tingkat infeksi penyakit ini.
Walau demikian, sampai saat ini diperkirakan ratusan ribu penduduk sudah positif HIV dan menderita AIDS.
Senator Femai dilaporkan menyampaikan usul briliannya ini, dalam acara parlemen membahas kebijakan kesehatan masa datang.
Femai percaya kelembaban di tubuh kaum wanita, memungkinkan mereka lebih membahayakan terhadap virus HIV.
Dikatakannya: "Kemaluan kaum perempuan lebih lembab dibandingkan
'barang' kaum lelaki. Perlu ada penelitian karena kelembaban itu
menjadikan bakteri lebih kondusif untuk berkembang.
"Perlu dipikirkan bagaimana cara menyedot keluar kelembaban ini."
Usulan spektakuler politisi ini mendapat tanggapan ramai dari
masyarakat. Komentar pun berdatangan dari mana-mana, ada yang pro dan
ada juga yang anti.
Seorang pembaca situs itu mengomentari: "Miris hati saya. Kita kini dipimpin oleh orang buta, baik lelaki maupun perempuannya."
Yang lain malah menulis: "Ini ide idiot."
Usul tentang HIV ini juga pernah bergema di parlemen. Senator Sithembile
Mlotshwa menuai kritik gara-gara dia menghimbau agar ilmuwan segera
menemukan obat yang bisa menyetop keinginan suami beristeri berhubungan
seks dengan pelacur.
Kaum politisi juga bikin usulan yang rada-rada tidak masuk akal. Mereka
minta agar narapidana dibagikan boneka seks agar mereka tidak melakukan
homoseksual yang juga bisa memicu penyebaran HIV/AIDS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar