Minggu, 23 Desember 2012

Mengapa Umat Islam Tidak Dibolehkan Mengucapkan Selamat Natal ?

Mungkin beberapa teman Kristen bertanya-tanya mengapa orang Islam tidak diperbolehkan mengucapkan selamat natal kepada mereka. Sementara mereka sendiri (umat Kristen) tidak segan untuk mengucapkan selamat misal: Hari Raya Idul Fitri kepada umat Islam. Bukankah hal ini berarti umat Islam tidak toleran?

Sebelum kita jawab pertanyaan mereka, tanpa menyinggung perasaan mereka tak ada salahnya kita memberikan pertanyaan kepada saudara Kristiani sendiri. Sebenarnya hakikat natal itu apa sih?

Natal (dari bahasa Portugis yang berarti "kelahiran") merupakan hari raya umat Kristen yang diperingati setiap tanggal 25 Desember untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Namun Yesus yang umat Kristiani yakini adalah sebagai tuhan dan juru selamat. Hal inilah yang sangat bertolak belakang dengan keyakinan umat Islam, dimana umat Islam meyakini Yesus sebagai Nabi Isa Alaihissalam. Di dalam Al-Qur'an Nabi Isa sendiri mengakui bahwa dia hanyalah hamba Allah, sebagaimana ditegaskan di dalam Al-Qur'an Surat Maryam ayat 30-32:

وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا
وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا

Artinya:
30. berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi,
31. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;
32. dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.
(QS. Maryam: 30-32).

Dan benarkah pula bahwa Nabi Isa lahir pada tanggal 25 Desember?? Di dalam kitab suci Al-Qur'an Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, ” Maka rasa sakit akan melahirkan memaksa ia (Maryam) bersandar pada pangkal pohon kurma, ia berkata, ’Aduhai, alangkah baik aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti lagi dilupakan.’ Maka Malaikat Jibril menyerunya dari tempat yang rendah, ’Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.’ Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.” [QS. Maryam : 23-25]

Jadi, menurut Al-Quran bahwa Nabi Isa sesunguhnya dilahirkan pada musim panas disaat pohon-pohon kurma berbuah dengan lebatnya.Sedangkan pada tanggal 25 Desember, tidak ada satu orang pun yang mengingkari bahwa pada bulan Desember suhu udara di kawasan Palestina/Israel sangat rendah, sehingga salju merupakan hal yang tidak mustahil turun pada bulan ini.Dan beberapa sekte Kristen seperti Kristen Ortodox tidak merayakan natal pada tanggal 25 Desember, melainkan 6 Januari.

Jadi, sesungguhnya umat Islam tidak mengucapkan selamat natal bukan berarti dia tidak toleran. Tetapi semata-mata untuk menjaga akidah mereka sendiri. Hal ini akan sama jika umat Kristen diminta untuk mengucapkan kalimat syahadat ain, tentu mereka akan menolak. Karena hal itu membatalkan keimanan mereka.

Banyak hal yang bisa diperbuat untuk menciptakan keharmonisan antar-umat beragama, terutama dalam hal ini Islam dan Kristen. Tolong-menolong dalam hal keduniawian. Saling menghormati keyakinan masing-masing, itulah yang paling penting. Umat Kristen bisa merayakan Natalnya dengan tenang, tanpa gangguan. Begitu pula umat Islam dapat merayakan Hari besarnya tanpa gangguan. Jadi, masing-masing saling menghargai perbedaan keyakinan.

Semoga tercerahkan :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar